Dinamika pengendapan lahar permukaan pada alur-alur lembah di bagian selatan Gunung Api Merapi, Yogyakarta

Authors

  • Sri Mulyaningsih Teknik Geologi IST AKPRIND, Jln. Kalisahak No. 28 Yogyakarta, Indonesia
  • Sampurno Sampurno Teknik Geologi ITB, Jln. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia
  • Yahdi Zaim Teknik Geologi ITB, Jln. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia
  • Deny Juanda Puradimaja Teknik Geologi ITB, Jln. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia
  • Sutikno Bronto Pusat Survei Geologi, Jln. Diponegoro No. 57 Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.17014/ijog.1.3.129-142

Keywords:

lahar, fragmen, penyirapan, model, aliran

Abstract

https://dx.doi.org/10.17014/ijog.vol1no3.20062

Endapan aliran rombakan Gunung Api Merapi, yang lebih dikenal sebagai lahar, terbentuk dari hasil longsoran endapan awan panas yang dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi. Pada saat ini, endapan awan panas tersebut berasal dari guguran kubah lava. Material suspensi tersebut selanjutnya menuruni lereng dengan kecepatan yang tinggi, menghasilkan aliran turbulen. Aliran tersebut biasanya berkembang pada daerah dengan perbedaan morfologi berkemiringan lereng tinggi ke landai, atau yang sering dikenal sebagai daerah tekuk lereng. Studi ini didasarkan pada pengamatan dan pengukuran fragmen lahar yang berukuran besar di permukaan. Analisis meliputi arah penyirapan, bentuk, dan besar butir fragmen. Hasil penelitian mendapatkan model arah aliran fragmen besar lahar dari bagian atas aliran rombakan, yang membentuk “model punggung katak” atau “model punggung gajah”. Bagian depan katak atau gajah (kepala) yaitu arah aliran atau bagian depan aliran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model tersebut berlaku pada fragmen dengan diameter 90 cm atau lebih besar. Di daerah penelitian, fragmen dengan diameter 90 cm mencapai jarak hingga 22 km dari sumbernya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai model untuk menentukan arah aliran lahar (aliran rombakan) purba yang sumbernya belum diketahui.

 

References

Costa, J.E., 1984. Physical geomorphology of debris flow. In Costa, J.E. & Fleischer, P.J, eds., Developments and applications of geomorphology, Berlin, Springer-Verlag, 268-317.

Fisher, R.V., 1971. Features of coarse-grained, high- concentration fluids and their deposits. Journal of Sedimentary Petrology, 41, h. 916-927.

Fisher, R.V., 1983. Flow transformations in sediment gravity flows. Geology 11, h. 273-274.

Fisher, R.V., 1984. Submarine volcaniclastic rocks. In Kokelaar, B.P. and Howells, M.F. (eds). Marginal basin geology: volcanic and associated sedimentary and tectonic processes in modern and ancient marginal basins. Special Publication, Geological Society of London, 16, h. 5-27.

Fisher, R.V. dan Schmincke, H.U., 1984. Pyroclastic Rocks. Springer-Verlag, Berlin, 472 h.

Lowe, D.R., 1982. Sediment gravity flows: II. Depositional models with special reference to the deposits of high density turbidity currents. Journal of Sedimentary Petrology, 52, h. 279-297.

Pierson, T.C. dan Scott, K.M., 1985. Downstream dilution of a lahar: transition from debris flow to hyperconcentrated streamflow. Water Resources Research 21, h. 1511- 1524.

Scott, K.M., 1988. Origins, behavior, and sedimentology of lahars and lahar-runout flows in the Toutle-Cowlitz system. U.S. Geological Survey Professional Paper, 1447-A, h. 1-74.

Downloads

Published

28-09-2006

How to Cite

Mulyaningsih, S., Sampurno, S., Zaim, Y., Puradimaja, D. J., & Bronto, S. (2006). Dinamika pengendapan lahar permukaan pada alur-alur lembah di bagian selatan Gunung Api Merapi, Yogyakarta. Indonesian Journal on Geoscience, 1(3), 129–142. https://doi.org/10.17014/ijog.1.3.129-142

Issue

Section

Articles

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.